Mari Mengenal, Apa Itu Kamera DSLR?
Di postingan
kali ini gue mau sharing/ memberi tips tentang perkenalan dengan kamera DSLR.
Kalian semua pasti sudah mengenal juga apa itu kamera DSLR? Dengan secara
fisik, setiap orang yang menggunakan kamera DSLR, mungkin dianggap sebagai
fotografer. Jauh perbedaannya dengan orang yang menggunakan camera digital atau
pocket camera maupun dengan orang yang hanya menggunakan kamera smartphonenya.
Sebenarnya untuk pandangan tersebut mesti kita ubah, besar kecilnya setiap
kamera yang dipakai bukan menentukan statusnya fotografer atau bukan. Keahlian
atau skill-lah yang menentukan orang tersebut seorang fotografer atau tidak.
Didalam
fotografi, peran alat, kesenian dan manusia merupakan hal yang padu dan perlu
dipahami untuk menjadi fotografer yang berhasil. Penting bagi pemilik kamera
DSLR untuk mengenal kameranya. Termasuk bagi pemula yang ingin membeli kamera
DSLR. Apakah kalian tau bagaimana cara kerja kamera DSLR menghasilkan gambar?
Mari mengenal kamera DSLR?
DSLR adalah singkatan dari
Digital Single Lens Reflex, kamera dengan prinsip kerja yang dasarnya dari
kamera analog 35mm. bedanya peran film sebagai media sensitive kini diganti
oleh sensor. Mekanisme kerjanya, gambar terbalik dari lensa yang dipantulkan
melaluicermin untuk diteruskan ke pentaprisma agar terlihat tegak di
viewfinder. Dengan cara ini, apa yang terlihat di viewfinder atau bisa dibilang
jendela bidik adalah apa yang akan diperoleh ketika rana (shutter) ditekan,
jadi real time. Tidak sama halnya dengan kamera saku yang ada jeda waktu atau
shutter lag. Kemampuan merekam real time tersebut sangat dibutuhkan untuk
menangkap momen yang cepat dalam hitungan detik (split second).
Ciri lain dari kamera DSLR
lensanya yang bisa diganti – ganti sesuai kebutuhan kita dalam pemotretan. Bisa
memakai lensa wide, normal, tele, makro dan sejenis lainnya. Kemampuan sensor,
chip processing dan kendali noise di ISO tinggi juga salah satu kelebihannya.
Kamera DSLR juga memungkinkan penggunaan aksesoris seperti filter, flash
eksternal, battery pack, GPS, cable release dan lainnya.
Sebaliknya ialah kekurangan dari
kamera DSLR ialah, ukuran kamera yang relative besar dan berat disbanding dari
jenis kamera digital lainnya. Butuh ruang penyimpanan yang lebih besar termasuk
tas khusus kamera ketika hendak membawanya. Tidak seperti kamera saku yang
praktis, untuk memotret dengan kamera DSLR butuh perencanaan terlebih dahulu.
Kategori Kamera DSLR
Kamera DSLR dibagi menjadi 3
kelompk: simple (entry level), intermediate, dan advance (pro). Tiap kelompok
bisa berbeda dari sensor, chip processing, fitur kamera, kendali pemotretan,
ukuran, casing hingga keleluasan dalam pemakaian aksesoris. Sebagai contoh
kamera DSLR Nikon, kategori simple seperti D300 – D5000. Intermediate tipe D90,
D7000, D70, & lainnya. Untuk advance tipe D800, D3X dan D4. Untuk beberapa
tipe kamera, performanya terkadang berada diantara kelas
Merk Kamera DSLR
Ada beberapa produsen yang
mengeluarkan kamera DSLR seperti Canon, Nikon, Olympus, Panasonic, Leica dan
Sony.
Sensor kamera DSLR
Sensor berperan menangkap cahaya
yang diteruskan lensa untuk dirubah menjadi sinyal analog. Oleh chip procesing
sinyal analog diubah menjadi sinyal digital yang akan disimpan sebagai gambar
di kartu memori.
Lensa Kamera DSLR
Untuk
menghasilkan foto yang bagus, selain peran sensor dan chip procesing, lensa
juga berperan vital. Kualitas optik berpengaruh pada ketajaman, warna, kontrol
distorsi, kontrol aberasi chromatis, dsb. Fungsinya vital membuat lensa-lensa berkualitas
harganyapun juga tinggi, bahkan bisa lebih mahal dari harga bodi.
Jenis lensa
DSLR penting untuk dipahami. DSLR bisa dijual hanya bodi atau bersama
lensa bawaannya (kit). Bagi pemula yang membeli DSLR kit mereka tidak perlu
ribet dengan urusan membeli lensa karena bisa langsung memotret. Bagi yang
hanya membeli bodi atau hendak membeli lensa tambahan, pengetahuan tentang
lensa sangat dibutuhkan. Misalnya pemula yang banyak traveling, lensa zoom wide
hingga telephoto bisa menjadi pilihan karena praktis untuk dibawa. Atau jika
budget cukup dan membutuhkan, membeli lensa zoom berkualitas bisa menjadi
pilihan. Seperti lensa zoom 17-24 mm, 24-70 mm, dan 70-200 mm dengan diafragma
maksimal 2.8 Lensa cepat tersebut sangat membantu pada kondisi pemotretan low
light.
Hal lain yang
perlu diperhatikan adalah kompatibilitas lensa dengan DSLR. Apakah lensa
mempunyai motor autofokus atau tidak, karena jika tidak autofokus tidak bekerja
jika lensa dipasangkan pada kamera yang tidak punya motor autofokus.
directory:blog/post/tips&trick
August, 31 2015 | Author : Poeji Hartadinata
directory:blog/post/tips&trick
August, 31 2015 | Author : Poeji Hartadinata
0 comments :